Pernah nggak kamu ngerasain sakit hati?
Apa yang kamu rasain?
Kenapa kita bisa sakit hati?
Kenapa ini bisa terjadi?
Apa yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan rasa
sakit hati ini?
Ya, memang nggak pernah kita inginkan untuk merasa
sakit hati, atau ada yang ingin? Aku pikir tidak ada. Sakit hati itu perih.
Sakit hati itu marah. Sakit hati itu kecewa. Sakit hati itu menyesal. Sakit
hati itu sedih. Sakit hati itu nyesek. Sakit hati itu males. Sakit hati itu
suram. Sakit hati itu membuat semuanya jadi nggak karuan.
Sakit hati itu datang tiba-tiba. Bagai tsunami yang
datang melanda dengan begitu kerasnya, memporak-porandakan semuanya, begitu
cepat, menghilang, dan berbekas. Ya, berbekas!
Sakit hati itu tidak pernah kita harapkan. Bagai badai
yang datang dengan ganasnya, tidak bisa kita halangi, yang menggagalkan apa
yang seharusnya terjadi, menghancurkan semua yang dilaluinya.
Sakit hati membuat kita sakit, menjadikan kita
terpuruk, mengikis semangat yang kita miliki, menghapus semua asa dan cita.
Ada yang bilang mellow banget sih, cengeng banget sih,
gitu aja dipikirin, apalah sejenisnya, Heiiii !! Itu manusiawi kok, kita
manusia yang dianugerahi perasaan, yang bisa merasakan senang, sedih, marah, malas,
bad mood, gembira, terkejut termasuk sakit hati. Jadi wajar saja, baik cewek
maupun cowok, its’s okey.
Tapi apakah kita selemah itu? Haruskah kita mengikuti
arus yang deras dan terseret entah kemana tanpa arah dan tujuan? Haruskah kita
terus terpuruk jatuh karena perasaan sesaat itu?
The answer is NO!
Kita harus bangkit. Kita harus yakin bahwa ini adalah
perasaan sesaat yang harus kita lawan. Jangan pernah merasa dunia akan berhenti
karna rasa sakit ini. Kalo orang jaman sekarang bilang move on temaaaan. Coba
dipikirin lagi deh, menyesal yang berkepanjangan itu nggak ada gunanya. Justru
makin lama rugilah yang kita peroleh.
Memang awalnya susah, tapi kita harus mencobanya. Try
it! Start now! Ada seorang temanku berkata, “ Senang dan sakit itu seperti permen”,
ya, kita harus mengulemnya sekarang dan lama-lama akan habis. Seperti rasa
sakit, rasakan sajalah itu seiring berjalanya waktu, lama-lama rasa itu akan
hilang dengan sendirinya. Kalaupun kita menundanya, suatu saat kita harus
menghabiskan permen itu, jadi buat apa ditunda, sekarang saja.
Dengan rasa sakit ini, kadang ini yang justru
membangkitkan kita, kita sadar apa penyebab semua ini, dan itulah yang harus
kita perbaiki, dan kita yakin bahwa kita bisa lebih baik dari keadaan ini.
Kalau kita nggak bisa bangkit gimana? Nggak bisa move
on gimana?
Sebenarnya itu karena kita nggak sadar, kita telah
dikurung sama rasa sakit ini. Mungkin cara yang bisa kita ambil adalah dengan
seorang teman. Saran dan dukungan sahabat itu berarti, ceritakanlah semua
kepada mereka dan ikuti apa yang memang itu sesuai. Itulah sahabat yang akan
selalu membantu kita. Kita harus lawan rasa itu, sesakit apapun itu.
Dengan kita jatuh, apalagi karena seseorang. Eits,
seseorang? Siapa tuu? Kenapaa? Masing-masing ya setiap orang. Tapi bukan
rahasia lagi, udah biasa sih, kalau sakit hati dihubungin sama pasangan, ya
bagi mereka yang pacaran. Tapi sekarang ini nggak cuma itu, yang belum pacaran
juga bisa, kan lagi ngetrennya tu dunia per-PHP-an (Pemberi Harapan Palsu) dan
dunia per-friendzone-nan. Berbagai macamlah masalahnya, yang akhirnya kita
sakit hati. Nhah, kita harus tunjukin sama mereka, kita baik-baik aja kok,
malah mungkin ini yang terbaik.
Jadi, jangan jadikan sakit hati itu hal yang
memperburuk keadaan kita. Kita harus belajar dari sakit hati, kita harus
berterima kasih kepada meraka yang menyakiti kita. Dengan merasa sakit hati,
kita akan merasakan betapa indahnya betapa bersyukurnya bisa merasakan
kebahagian. J
Good article.... keep on writing Honey
BalasHapus